Migrasi Lagi

blog ini sudah dimigrasikan ke alamat baru
http://anbhar.net

Anbhar's Blog

↑ Grab this Headline Animator

Wednesday, March 28, 2007

Pemusiran – Nipah Panjang, Kampung Halamanku (Part II)

Nipah Panjang ke Pemusiran
Nipah Panjang dan Pemusiran berada di muara sungai yang langsung berhadapan dengan Laut Cina. Hanya saja, dari Nipah Panjang tidak bisa langsung melihat laut karena terhalang oleh gugusan pulau² kecil. Sementara dari Pemusiran kita bisa langsung melihat laut. Jarak dari Nipah Panjang ke Pemusiran sy tidak tau pasti. Tapi ada beberapa alat tranportasi yang menghubungkan kedua daerah yang merupakan Kecamatan dan desa tsb. Dan semuanya musti melewati sungai. Bisa naik sepeda atau sepeda motor tp musti menyeberang sungai yang cukup lebar. Sungai ini adanya di Desa Pemusiran. Lebarnya sekitar 50-60 meter (gak pernah diukur seh, cuman diperkirakan :d). Klo naik sepeda ±1 jam perjalanan. Itu dulu, waktu jalanannya masih jelek. Kabarnya sekarang jalanannya udah bagus.

Klo naik speedboat ± 30 menit. Trus klo naik kapal bermesin/pompong (di makassar sejenis ketinting) sekitar 1 jam. Nah klo naik speedboat atau pompong ada 2 jalur. Bisa lewat dalam yaitu melalui sungai kecil dan bisa juga lewat luar yaitu melalui laut.

Inilah jalur sungai dan laut yang menghubungkan Kecamatan Nipah Panjang dan Desa Pemusiran

Perjalanan Lewat Dalam
Perjalanan dari Nipah Panjang ke Pemusiran jika menggunakan jalur dalam, kita akan kembali ke arah selatan (arah ke Suak Kandis/Jambi) sampai di ujung selatan wilayah Nipah Panjang dan berbelok ke kanan di sungai kecil yang lebarnya 10-20m. Tidak jauh dari Muara sungai kecil tersebut (masih di wilayah Nipah Panjang), di sepanjang kiri dan kanan sungai akan dapat disaksikan pembuatan perahu, kapal kayu, mulai dari ukuran kecil hingga yang besar secara tradisional.

Jika memilih jalur ini, harus mempertimbangkan keadaan air. Jika keadaan air surut, air sungai akan dangkal dan pengguna jalur ini harus hati-hati jangan sampai kandas. Sungai kecil ini berujung di Sungai Pemusiran, dan untuk mencapai Pemusiran harus kembali menyusuri sungai Pemusiran ke arah utara di mana Desa Pemusiran berada. Menyusuri sungai Pemusiran dapat disaksikan di kiri-kanan rimbun pepohonan dan semak² serta pohon nipah di pinggir sungai yang sepertinya belum terjamah manusia. Kadang juga dijumpai kera yang melompat² di pohon PEDADA (pohon yang banyak di pinggiran sungai). Hampir tidak dijumpai rumah di pinggir sungai sampai berada di sekitar parit 5 (tentang Parit 5 dan parit yang lainnya di postingan berikutnya).

Setelah melihat ada rumah di pinggiran sungai, berarti desa Pemusiran sudah dekat, dan setelah melewati sungai yang agak meliuk di parit 4, dari kejauhan dapat dilihat rumah² penduduk di pinggir sungai. Jika dulunya masih banyak rumah² yang berada di atas sungai dan membelakangi sungai, sekarang sudah berkurang seiring dengan erosi/pengikisan oleh air sungai yang membuat sungai semakin melebar. Jadi sekarang sebagian besar rumah menghadap ke sungai (timur). Sambil menyusuri sungai, dapat disaksikan orang² yang berjalan di jalanan yang terbuat dari papan. Yaahhh. Sebagian besar jalanan di Desa Pemusiran terbuat dari papan yang bahkan sudah berumur belasan tahun.

Pelabuhan di Desa ini lebih dikenal dengan nama Bong, juga terbuat dari kayu. Entah sekarang setelah kebakaran pertengahan 2005 lalu.

Perjalanan Lewat Luar
Perjalanan lewat luar berarti perjalanan melewati pinggiran laut. Dari Nipah Panjang perjalanan dimulai dengan mengarahkan kendaraan ke arah utara. Wilayah Nipah Panjang utara ini (yang lebih dikenal Nipah Panjang I) dikenal sebagai daerah nelayan bugis, karna banyak orang Bugis yang berprofesi sebagai nelayan yang tinggal di daerah ini. Di ujung wilayah Nipah Panjang ini, terdapat kumpulan kelelawar yang dapat diliat bergelantungan dari pinggiran sungai. Kelelawar² ini terbang di sore hari untuk mencari makan ke penjuru desa, bahkan sampai melewati desa Pemusiran.

Selama perjalanan menyusuri pinggiran laut, di sebelah kiri hanya dapat diliat hutan, sementara di sebelah kanan sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Kabarnya pulau ini sudah dilirik investor dari luar negeri untuk dijadikan tempat pengolahan ikan segar.

Setelah benar² berada di laut, pulau di sebelah kanan sudah terlewati dan dari kejauhan dapat dilihat muara sungai Pemusiran dan rumah penduduk. Tapi dari sini pompong atau speedboat tidak boleh langsung potong kompas ke muara sungai Pemusiran. Kenapa? Karena ada hamparan pasir yang melintang di atas laut tersebut yang disebut gusung. Jika air laut pasang tinggi, pompong atau speedboat bahkan kapal motor bisa langsung lewat di atas gusung tersebut. Namun jika air laut tidak terlalu tinggi, sebaiknya mutar sampai ujung gusung tersebut, karna jika nekat melintas di atas gusung tersebut, bisa² kandas. Jika air laut surut, hamparan pasir ini dapat dilihat. Biasanya nelayan sudah hapal kapan bisa melintas di atas gusung dan kapan tidak, serta tau di mana tempat untuk berputar di ujung gusung tersebut.

Jalur yang dilalui ketika akan memasuki muara sungai Pemusiran dari Nipah Panjang

Setelah memasuki wilayah sungai Pemusiran, di tengah² muara sungai dapat disaksikan alat penangkap ikan yang dipasang nelayan yang dikenal dengan nama Togok (seperti yang ada di tengah² sungai Tallo). Di tempat ini dulu sy sering memancing dan sangat banyak ikan karna berada di dekat laut. Sebenarnya desa yang berada di muara sungai ini adalah Desa Teluk Kijing Luar. Namun kabar dari keluarga di Pemusiran mengatakan kalo Teluk Kijing Luar dan Pemusiran sudah dilebur menjadi Desa Pemusiran. Di sekitar muara sungai pula terdapat SPBU tepatnya di seberang desa (berada di sebelah kiri). Selanjutnya tinggal menyusuri sungai sampai ke pelabuhan (Bong) atau tergantung di mana anda ingin turun karna di sepanjang pinggiran sungai bisa menjadi pelabuhan.

Bagaimana dengan kendaraan darat? Walaupun pernah beberapa kali naik sepeda juga naik honda (klo di sini semua sepeda motor disebut Honda termasuk yang merek suzuki, yamaha, dll) bersama teman² sy masih kurang hapal jalurnya. Setidaknyada ada 3 jalur jika menggunakan sepeda atau motor. Dan dari Desa Pemusiran terlebih dahulu harus menyeberangi sungai.

Saturday, March 24, 2007

Pemusiran – Nipah Panjang, Kampung Halamanku (Part I)

Jam sudah menunjukkan setengah dua, sy masih duduk di depan komputer. klik sana, klik sini, scroll ke bawah dan ke atas dan mata tetap fokus ke monitor. Sesekali mengetikkan beberapa kata untuk sekedar menanggapi teman² yg masih chatting di IRC. Selanjutnya kembali memainkan mouse.

Lama-kelamaan rasa bosan muncul juga. Bosan browsing dan baca berita yang sama di tempat yang sama, baca berita gak diupdate, chatting dengan orang² yang sama, dan bosan dengar bencana yang silih berganti datang.

Tiba² teringat dengan kampung halamanku. Gimana keadaannya sekarang? pasti jauh berubah, apalagi pertengahan 2005 lalu hampir habis dilalap si jago merah.

Akhirnya jari² tangan ini kembali bergerak membuka halaman google dan mengetikkan kata kunci "Nipah Panjang". Nipah Panjang adalah nama kecamatan desa kelahiranku, sementara desa kelahiranku sendiri bernama Pemusiran. Ternyata kata Nipah Panjang ada banyak juga yah :D. Banyak juga berita kriminal, apalagi ada yang pernah menjulukinya sebagai sarang perompak.

Perjalanan ke Nipah Panjang
Nipah Panjang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi yang terletak di pesisir timur pulau Sumatera. Dulunya berada di Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) yang beribukota di Kuala Tungkal. Namun sejak tahun 1999, Tanjung Jabung dimekarkan menjadi Tanjung Jabung Barat (Ibukota tetap Kuala Tungkal) dan Tanjung Jabung Timur (Ibukota Muarak Sabak). Mungkin karena keduanya berada di pesisir pantai, angkutan yang umum digunakan adalah angkutan laut.

Letak Kecamatan Nipah Panjang dilihat pake SatelliteMapnya Google

Ada beberapa alternatif jalur untuk bisa sampai di Nipah Panjang. Bisa melalui Kuala Enok di Kab. Inhil Riau yang memang berbatasan dengan Prov. Jambi. Bisa juga melalui Ibukota Provinsi Jambi yaitu Kota Jambi. Kuala Enok adalah salah satu daerah di Riau yang disinggahi oleh Kapal Pelni. Bila dari Makassar, bisa langsung ke daerah ini menggunakan kapal Pelni. Dari Kuala Enok perjalanan ke Nipah Panjang menggunakan Kapal Motor kayu yang bernama Pada Idi (bugis banget, :D). Biasanya berangkat Kamis malam, menelusuri pesisir timur pulau Sumatera dan tiba subuh hari di Nipah Panjang.

Bila dari Kota Jambi, ada beberapa alternatif transportasi yang bisa digunakan untuk sampai ke Nipah Panjang. Jalur sungai dan darat. Kalo lewat darat kayaknya masih kurang yang menggunakannya soalnya agak jauh juga mutar. Jalur kedua menyusuri sungai Batanghari, sungai yang terpanjang di pulau Sumatera. Jalur sungai pun ada 2 alternatif.

Pertama, jalur lambat. Menggunakan kapal tongkang yang digandeng oleh Kapal bermesin. Jadi sebenarnya ada 2 kapal, keduanya kapal kayu. Kapal tongkang ukurannya lebih besar berfungsi sebagai tempat barang dan penumpang, sementara Kapal yang bermesin sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan kapal. Jika Kapal bermesinnya berukuran besar (ada juga ukuran kecil dan sedang), sebagian penumpang mengambil tempat di sana. Kapal ini biasanya buang sauh/jangkar (parkir) di tengah² sungai Batanghari yang lebarnya ±300 m di sekitar Pasar Angso Duo. Untuk mencapai Kapal, kita musti nyewa perahu yang rata² ukurannya besar karna memang biasanya digunakan buat ngangkut barang. Kapal ini berangkatnya menjelang malam, dan biasanya nyampe di ponton (pelabuhan) Nipah Panjang di subuh hari.

Sy pernah mengalami musibah waktu pertama kali naik Kapal ginian.
Waktu itu pertengahan tahun 1992 (Juni-Juli) sepulang dari Palembang. Karna sudah sore baru nyampe di Jambi, sementara speedboat sudah gak ada yang menuju Nipah Panjang, terpaksa menggunakan Kapal. Waktu itu musim liburan jadi Kapal penuh dan kami sekeluarga hampir tidak dapat tempat. Beruntung ada penumpang yg sama² orang bugis, memberikan sebagian tempatnya.

Menjelang subuh hari, Kapal yang kami tumpangi bertabrakan dengan kapal pinishi di sekitar persimpangan yg terkenal keramat. Di sekitar persimpangan itu ada makam keramat Rangkayo Hitam, Raja Kerajaan Jambi. Akhirnya salah satu dari 2 kapal yang kami tumpangi tenggelam, yaitu kapal yang bermesin. Beruntung ada penumpang yang dengan cepat memutus tali yang menghubungkan Kapal tongkang dengan kapal yang bermesin, klo tidak, bisa² kapal tongkangnya juga ikutan tenggelam.

Waktu itu kami sekeluarga ada di kapal tongkang, jadi Alhamdulillah kami selamat. Karna kejadiannya tengah malam menjelang subuh, banyak yg tidak bisa menyelamatkan diri, terutama yang berada di kapal bermesin. Yang sy ingat, peristiwa itu menelan 27 korban jiwa. Sy sendiri waktu itu masih kecil dan sedang tertidur. Ibuku bahkan mengira sy ada apa² karna atap kapal di atas kami rubuh waktu penumpang berlompatan menyelamatkan diri. Dan ketika sy terbangun semuanya gelap karna listrik di kapal mati dan samar² sy bisa melihat barang² yang terapung² di sungai Batanghari di sekitar kapal tongkang. Kapal tongkang akhirnya menepi dengan sendirinya walaupun tanpa mesin (mungkin karna arus atau angin). Barang² seperti indomie yang diangkut kapal tongkang akhirnya jadi korban penjarahan penumpang yang lapar.

Ketika hari mulai terang, kami sekeluarga mungkin menjadi salah satu yang paling duluan meninggalkan TKP. Waktu itu kebetulan memang ada speedboat yang dibonceng di belakang kapal sejak dari Jambi. Dengan speedboat itulah kami melanjutkan perjalanan. Keluarga di Nipah Panjang dan Pemusiran yang tau klo kami ada di Kapal itu sempat khawatir juga. Dan alhamdulillah kami semua selamat, walaupun kening Ibu tergores kena runtuhan atap.
Kedua, jalur cepat. menggunakan mobil + speedboat. Mobil untuk mencapai pelabuhan speedboat yang berada di Suak Kandis dengan lama perjalanan ±1,5 jam dari kota Jambi. Nah perjalanan dengan speedboat akan dimulai dari Suak Kandis ini. Begitu juga sebaliknya, bila dari Nipah Panjang menuju kota Jambi, Suak Kandis merupakan tempat perpindahan moda transportasi sungai (speedboat) dan darat (mobil) :D. Di Suak Kandis juga speedboat untuk menuju ke kecamatan lain berkumpul.

Entah sejak kapan speedboat musti singgah di Suak Kandis. Padahal dulu waktu sy masih SD (seingat saya), perjalanan dari Nipah Panjang ke kota Jambi hanya ditempuh dengan speedboat. Dan biasanya speedboat akan singgah buat ngisi bahan bakar di SPBU dan warung terapung yang ada di tepian sungai Batanghari. Penumpang biasanya turun untuk sekedar melepaskan kekakuan pada persendian setelah duduk sekian lama atau buang air di wc umum terapung atau makan makanan yang disediakan di warung terapung tersebut.

Saran bagi yg baru pertama kali naik speedboat "jangan duduk di bagian depan, karna goncangannya lebih keras, terutama jika air sungai berombak".

Sy teringat cerita guru sejarah di SMP yang berasal dari Ujung Pandang (Makassar) waktu baru pertama kali ke Nipah Panjang dari Jambi. Waktu mau naik speedboat, dia langsung milih tempat duduk di bagian depan karna kebiasaan klo naik mobil duduk di depan bisa melihat² dengan bebas. Ternyata duduk di bagian depan sangat menyiksa karna speedboat selalu terguncang bila kena ombak.

Lama perjalanan speedboat dari Suak Kandis ke Nipah Panjang ±2 jam tergantung arus sungai. Jika air sungai pasang, speedboat akan melawan arus dan otomatis perjalanan akan lama. Begitu juga dgn sebaliknya.

Ketika memasuki wilayah Nipah Panjang dari arah selatan kita akan menyaksikan di tengah sungai yang lebarnya ±1 Km ada gundukan daratan yang di atasnya berdiri SPBU dan pabrik² pengolahan es balok. Dan kita bisa menyaksikan kendaraan sungai yang lalu lalang, mulai dari perahu, pompong (ketinting), kapal troll, sampai speedboat. Bisa juga disaksikan deretan kapal² kayu yang parkir di sepanjang pinggiran sungai.

Suatu pemandangan yang tidak pernah lagi sy saksikan sejak meninggalkannya 8 tahun silam.

(bersambung)

Wednesday, March 07, 2007

Sibuk, Capek dan Sakit

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
sehat sebelum sakit
muda sebelum tua
kaya sebelum miskin
lapang sebelum sempit
hidup sebelum mati

Raihan - Demi Masa
Setelah sibuk beberapa minggu terakhir, akhirnya badan ini KO juga. Apalagi istirahat dan makan yang gak teratur, ditambah gak pernah olahraga lagi, badan ini memang rasanya tinggal menunggu untuk jatuh sakit.

Dan akhirnya sejak minggu malam (04/03/07), sepulang dari Maros (Kariango) mindahin barang yang tersisa dari Emy Saelan, badan ini hanya bisa terbaring di depan TV dan sesekali turun untuk sekedar bantu² teman di wnet. Sebenarnya sejak minggu siang, tanda² mau sakit udah ada, tapi tetap sy paksakan buat beraktifitas.

Minggu yang Melelahkan
Minggu pagi sudah membersihkan rerumputan di depan warnet, kemudian membakarnya. Selanjutnya menjelang siang harus ke BTP dan kembali ke Minasa Upa dan Emy Saelan buat ngambil barang dan dibawa ke Maros. Dalam perjalanan pun sempat dikejar petugas DLLAJR Maros di dekat perbatasan Makassar Maros. Gara² disuruh singgah tapi jalan terus. Untungnya teman yang sy suruh bawa mobil ini orang Kodam, ditambah kk yang memang anggota kostrad juga ngikutin naik motor dari belakang.

Mungkin karna udah lama gak naik mobil (sejak punya motor) akhirnya dalam perjalanan pulang, sempat ngeluarin makanan dari mulut (muntah). Sewaktu singgah makan di Mie Titi BTP berempat bersama teman², hanya sy yang gak bisa ngabisin makanan. Mungkin hanya 2 sendok yang sy makan dan sisa makanan sy tinggalkan begitu saja, padahal perporsinya lumayan mahal (hikzz mubazir).

Sesampai di warnet, kepala mulai pusing, dan sewaktu sholat maghrib malah menggigil. Dalam keadaan gak enak badan, masih sempat nginstall 2 komputer dengan Linux Mandriva. Yang terakhir, nginstallnya malah sambil baringan. Sepanjang malam gak bisa tertidur karna kaki gemetaran dan seperti gak ada tenaga. Setelah makan indomie dan minum susu, baringan sambil nonton, lama kelamaan rasa sakit di kaki udah mulai hilang, tapi rasa sakit malah muncul di perut. Beberapa kali bolak-balik WC.

Beginilah klo sudah capek, langsung baringaan di depan komputer
Setelah 3 hari tidak bisa beraktifitas seperti biasa, alhamdulillah sakit hilang dan pekerjaan sudah menunggu.

Friday, March 02, 2007

Sibuk Bersama Virus

Bulan februari telah berlalu, dan sekarang sudah memasuki hari ke 2 bulan maret 2007. Bulan Februari tahun ini banyak kesibukan. Mulai dari angkut barang buat pindah rumah, install ulang beberapa komputer klien dengan linux mandriva, sampai bantu teman ngatasin masalah di komputernya.

Kesibukan 2 minggu terakhir juga membuatku tidak pernah posting. Walaupun kesibukan masih yg itu² juga ditambah teman² yang minta bantuan. Pertengahan minggu lalu dan awal minggu ini setidaknya ada 3 komputer bervirus yang musti dikerjakan + 1 komputer teman yang bermasalah. Alhamdulillah semuanya sudah beres.


Pertama, satu²nya komputer windows di tempatku kena virus. Entah sejak kapan, yang pasti sore hari waktu sy bermain dengan komputer ini, sy mulai curiga. Akhirnya kecurigaan itu terbukti waktu mengcopy data ke flashdisk. Tiba² beberapa file/folder tercopy ke flashdisk sebelum sy mengcopykan apa². File asli yang dalam flashdisk pun dihidden.

Gara² ini pula, Pembantu Dekan I salah satu fakultas di UIN datang dengan agak emosi. Dia agak emosi karna semua data² penting perkuliahan di FD yang dipake anaknya tadi di warnet semuanya hilang. Sementara sy santai aja ngobrol dengan seorang teman yang datang dari Kodam. Sy cuek aja karna yang mengcopykan datanya sebenarnya bukan sy. Sementara teman sy (Rusli) yang kebetulan mengcopykan datanya sy perhatikan agak kahawatir, apalagi dia kuliah dan berada di fakultas yang sama dengan dosen PD I itu.

Melihat Rusli yang kebingungan, sy langsung cek FD tsb dan memang ternyata file di FS tsb tinggal sedikit. Setelah masuk di folder option dan memunculkan file yang terhidden, data² aslinya akhirnya kelihatan. Sy langsung kembali ngobrol dengan teman. Sementara Rusli ngobrol dan membantu dosennya ngecek email. Apalagi Rusli sering berurusan dengan dosen tsb di kampus. Akhirnya waktu PD I itu mau pulang, dia bisa tersenyum dan ngucapin terima kasih :D.

Daripada kejadian ini terulang lagi, lebih baik virusnya sy hilangkan dulu. Cara paling ampuhh yah.. install ulang :D. Apalagi gak ada data penting di C:\. Walaupun sebenarnya menginstal ulang adalah opsi terakhir klo kena virus. Sebenarnya bisa dihilangkan secara manual tp yahh... ribet. Sambil ngobrol, instalnya bisa selesai juga.

Kedua dan Ketiga. Malam minggu lalu, dapat pesan pendek dari adik seorang teman yang tinggal di pondokan yang meminta bantuan karna komputernya kena virus. Ternyata kekhawatiranku terjadi juga. Kekhawatiran itu muncul waktu dia minta pass login admin. Karna selama ini sy cuman ngasih login user (limited account) jadi tidak bisa nginstall dan ngakses ke folder tertentu. Dan itu memang sengaja sy lakukan karna menurutku software/program² yang sudah sy installkan udah cukup dan agar komputernya lebih aman.

Minggu pagi, rencana mau ke pantai bersama edil yang kebetulan nginap di tempatku dibatalkan karna gerimis, tujuan dialihkan ke pondokan, sekalian mengecek komputer yang dimaksud. Ternyata login usernya memang sudah tidak ada, dan selama ini dia pake login admin, jd bebas nginstall apa saja dan bebas ngakses ke folder apa aja. Walaupun sudah ada antivirus, virus tetap bisa masuk klo tidak hati².

Jam sudah menunjukkan jam 8 pagi, sementara virus yang menginveksinya tidak bisa dihapus secara manual. Hampir semua petunjuk (yang saya ingat dari vaksin.com) cara menghilangkan virus secara manual sudah sy coba. Lewat command prompt, lewat safe mode, safe mode with command prompt, semuanya gak berhasil. Apalagi regedit, task manager, msconfig dan folder optionnya sudah didisable oleh virusnya. Kecuali 1 yang belum sy coba, menggunakan software yang kebetulan gak sy bawa. Kami pamit dan janji datang sore/malamnya.

Ternyata malam harinya (malam senin) komputer laen sudah menunggu dan mendesak. Yahh korban virus juga :D. Penting dan mendesak karna isi²nya adalah data² presentasi yang akan dipresentasikan hari selasa. Akhirnya komputer ini sy utamakan. Setelah beberapa kali pindah komputer (karna yang dibawa` cuman hardisknya) windows ke linux trus ke windows lagi, akhirnya virusnya hilang juga secara manual (pake command prompt juga). Ternyata masalah belum selesai juga, windowsnya gak bisa masuk setelah direboot. Akhirnya CPU nya diambil, sementara sy pinjam CD windows di oryzanet buat jaga² siapa tau mau diinstall ulang. Ternyata windowsnya gak apa² setelah hardisknya dipasangkan di CPUnya sendiri. Setelah beres, virusnya hilang, datanya selamat, sy langsung terbaring di depan komputer karna kecapekan. Waktu yg punya komputer mau ngasih uang jasanya, sy nolak karna sy membantunya juga dengan alasan teman. Dia temannya temanku (Edil).

Pagi² sy menghubungi adik teman di pondokan tentang janji yang batal kemarin. Dan sorenya (maghrib) sy datang dan mengambil CPUnya biar bisa dikerja di warnet. Ternyata virus ini lebih ganas dari virus di komputer kemaren. Setiap folder yang terbuka, file asli akan terhidden dan digantikan dengan duplikat virus dengan nama yang sama dengan file asli. Hasilnya, waktu virusnya mau dihapus, lebih 300 virus sy dapat, dan sengaja disisakan 1 buat disimpan :D. Biar aman, virusnya di winzip dan dikasi password. Virusnya sengaja disimpan buat dikirim ke vaksin.com, soalnya waktu discan pake norman, kok gak kedeteksi yah? Tahun lalu waktu ngirim sampel virus yang gak kedeteksi norman, sy dikasi lisensi Norman yang berlaku 1 tahun. Biasanya norman yang didownload gratis cuman berlaku 1 bulan. Tp sampe sekarang lisensi 1 tahun itu belum sy pake.

Virus sudah hilang, ternyata windowsnya ikut error. Mungkin ada yg ikut terhapus? Terlanjur capekk dan rasa malas udah datang, langsung instal ulang aja. Dan selesai sebelum tertidur. Sebelum masuk waktu sholat subuh, sy terbangun dan melanjutkan menginstall software² tambahan. Hanya Office yang belum terinstall karna CD officeku dipinjam teman. CPU sengaja diantar pagi² sekali biar bisa singgah ngambil CD Office dan nginstall di pondokan. Officenya malah error. Untungnya ada 2 CD office yang ikut terbawa. Dan akhirnya selesai juga sebelum yang punya komputer pergi kuliah.

Senang rasanya bisa membantu teman yang dapat kesulitan, walaupun harus berkorban (ciyee). Nah waktu ke pondokan sama Edil, sy diajak ke syukuran temannya yg udah presentasi. Walaupun sy gak kenal sama yg punya komputer itu (yg mau presentasi yg mendesak :D) tp sy diundang khusus, katanya mau ditraktir di MP (Mall Panakkukang) sebagai ucapan terima kasih, apalagi sy gak mau nerima uang jasanya. Hmmm. mendengar kata² mall, sy jadi malas datang. Bukannya alergi, tp sy paling gak suka ke mall :D. Mall Panakkukang.... hmm kayaknya bisa dihitung dengan jari tangan berapa kali sy ke sana sejak mall itu dibuka. Mungkin yang sering cuman MTC sama Mall Ratu Indah. Kembali ke soal traktiran... sore hari waktu sy istirahat, dihari di mana sy akan ditraktir tp sy gak datang, Edil bawa bungkusan putih berisi makanan. Katanya karna sy gak mau ditraktir di sana, akhirnya sy dibungkuskan. he.he.he...

Nah yang terakhir komputer teman cuman gak bisa nyala aja, udah beres beberapa hari yang lalu tp sampe sekarang belum diambil.

ada yang punya komputer bermasalah?? silahkan bawa ke toko tempat anda membelinya :D.